Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Denting Jam Dinding | Sebuah Antologi Puisi Penuh Gejolak

Menunggangi Waktu Untuk Menulis Kisah. Assalamualaikum wr. wb.  Apa kabar para pembaca dunia kata? Semoga semua sehat ya. Tidak bosan-bosannya kita saling mengingatkan untuk terus stay at home, work from home, and learn from home. Tentu membosankan bukan? Ya, itu juga saya rasakan, tapi itulah cara agar kita bisa terhindar dari wabah yang sedang melanda.  Oke, kita masuk ke pembahasan hari ini. kali ini saya akan mengulas buku karya saya sendiri yang berjudul Denting Jam Dinding. Buku ini merupakan buku pertama saya dalam 3 tahun karir menulis saya yang telah saya mulai sejak 2017 ketika pertama kali belajar menulis.  Buku ini terdiri dari 56 puisi yang ditulis dari tahun 2017 sampai 2018. Ada 11 puisi yang saya tulis di tahun 2017, di antaranya : Likuan Hati, Sebuah Sajak Peraduan, Akulah Pujangga, Langit Berpeluh Menopang Sejuknya Awan, Sajak Musim Kemarau, Detik Kehampaan, Sendu 1, Sendu 2, Di Atas Tanah Surga, Di Atas Kaki Senjamu. Dari lebih dari 30-an puisi bertahunkan 2017

Puisi Imam Khoironi | Medan Pos

Sebuah Kesaksian Aku tak punya sejarah ataupun budaya Untuk bisa aku catat Dan kutulis kembali sebagai puisi Tak seperti para penyair di luaran Aku terdampar di negeri sendiri Negeri kopi Aku orang asing di negeri asing Yang kutinggali bersama ribuan diksi Bahasa lain, Lampung, Juni 2019 Aku Hanya Ingin Menulis Aku hendak menulis puisi Puisi tentang kesendirian Dan sepi yang menjelma sebagai kenyamanan Aku mau merangkai sajak Tanpa rajut atau sulaman Benang dan jarum dalam gelas yang retak Aku hanya ingin menulis puisi Tentang sepi yang menjadi sekat sekat yang menjadi jarak jarak yang menjadi rindu aku hanya ingin menulis puisi tentang dirimu Lampung, Juni 2019 Kuatren Fana Ada yang hilang dan meninggalkan jejak-jejak kegundahan Ada yang pulang dan memboyong segala isi di lemari Ada yang pergi dan membawa serta kerinduan dan sakit hati Ada yang datang dan mengisi waktu, mengiringi selam namun tak abadi L