Negeri Bulan Mei
Ini tentang Mei, bukan soal Budi Utomo
Ataupun hujan yang pelan-pelan lindap;
Takut pada Juni
Ini tentang Mei, yang separuhnya bermandi api
Meski pada separuh mula, ia hujan-hujanan pada April
Ini tentang Mei, jalanan yang sedari dulu
Selalu penuh debu dendam dan deru ambisi;
Ini juga tentang Mei, api yang tak kunjung
Padam, didera tangis di banjiri jeritan
Ini tentang Mei, yang setiap tahun
Berbaju api, berwajah besi
Ini negeri bulan Mei.
Lampung Mei 2019
Takut Air Hujan
hujan membunuh hiruk pikuk
di jalan kota
hanya ada tukang bakso keliling
ting, ting, ting
dia masih berjualan meski sudah
basah kuyup motor si tukang bakso
alangkah liar pikiran si tukang bakso
dia berhenti
memasang payung di atas motor
untuk memayungi bakul yang menggigil terlalu kedinginan
dan baksonya terlalu takut air hujan
sedang dirinya masih memukul mangkok
membaca mantra penghenti hujan
dia nampak sangat kedinginan
Lampung, Mei 2019
Tak Ada yang Lebih
tak ada peraduan yang lebih indah
dari puisi yang kutulis
saat berada di pasar kota ini
tak ada doa yang lebih khusyuk
dari puisi yang kubaca
saat bersamamu di beranda rumah ini
sekali pun kau mengerti, aku tak pernah
pergi ke pasar dan
aku tak pernah membaca apa pun
saat berada di sampingmu
Lampung, Mei 2019
Nyanyian Akar Rindu
Harusnya, sehabis aku pulang
seluruh rinduku senyap, ruh puisiku
tak lagi merasuk pada malam-malam
yang penuh pengabdian
dan kenaifan para buruh doa
Tapi, pulangku kini berbeda
sebab, setiap memandang rona bulan
rinduku berdebur pasang-surut
menuju sudut kenangan itu
Lampung, 2019
Angin Macam Apa?
Angin mendekap erat jiwaku
dengan penuh gairah pertumpahan
darah dan waktu
yang terus melaju
dalam peperangan
Jalanan sudah semakin penuh debu
di udara dan hati
mereka para pengendara ambisi
menentang jalan lama
di separuh pertempuran
Aku masih diam di sini
bukan takut, tapi
aku tak tahu, angin macam apa
yang telah melilit tulang belulangku
Hanya ada dua jalan
maju dan mati atau pulang dan mati
namun entah angin macam apa
yang membuatku memilih,
maju dan
hari ini aku masih menghirup
angin macam apa.
Lampung, Mei 2019
Komentar
Posting Komentar