Kepada Puisi
Kepada puisi, yang ramah dan (tak) mengenal patah hati
Kukabarkan harapan dan kemungkinan
Mengenai hal-hal dalam dua bulan penuh penantian
Kepada puisi, yang tulus dan mencintai sunyi
Sepenuh hati dan ketahuilah
Bahwa separuh doaku adalah padamu
Dan mengenalimu adalah suatu kesucian
Kepada puisi, yang menjelma seorang peri
Malam sudah kuputuskan untuk menanggalkan bintang-bintang
Dan berilah aku mantra sebagai bekal
Dalam tujuanku menghabiskan sisa usia
Yang kosong dalam perjalananku menuju kematian
Lampung, Juni 2019
Kabar dari Kota
Sudah datang kepadaku
Melalui surat kabar dan pesan singkat
Sebuah berita tentang kemalangan.
Lama, jarak yang harus ia tempuh
Dalam sebuah pengembaraan di jalan terjal
Tempatku akan menjejakkan kaki
Sebagai pecundang
Di manakah detak nadiku. Begitu jeritanmu
Pertanyaan tentang bagaimana kabar
Kawan-kawan kita yang gugur di pabrik
Menjadi kembang musim hujan yang tunduk pada fajar
Menyesakki jalan menuju musim kemarau
Sampaikah ia atau mereka atau siapa saja
yang datang dari desa,
di kota tempat pak menteri memakai jas dan sarapan nasi padang?
Dan surat kabar menjawabnya dengan penuh kemalangan.
Lampung, Juni 2019
Kisah Seorang Pencopet
seorang pencopet muda mendatangi kerumunan
di sebuah pesta kerajaan
mengendus saku celana
dan mengambil beberapa kenangan
dengan cepat dan penuh kesunyian
namun pencopet itu kalah sunyi dengan kerinduan
pencopet itu ketahuan
pencopet itu lari dan terjengkang
di kubangan ketakutan
ketakutan akan pukul dan hardikan
dia bersembunyi di balik pertemuan
gedung kantor dan perumahan
pencopet itu selamat dari amukan
ia masuk ke gudang
dan abadi dibui bersama puluhan dompet
dan banyaknya kenangan di dalamnya
Lampung, Juni 2019
Cerita dari Kampung Halaman
Aku duduk, tapi tidak bersanding
Dengan piil pesenggighi, maupun sigegh sai batin
Sebab aku bukan ulun tapi wong
Di kampungku, suatu masa:
Radin Inten lagi berpantun
Menasihati Imba Kesuma
Cangget dan bedana disuguhkan
Di hadapan rumah sesat agung
Para raja dan datuk-datuk negeri seberang
berseri dan bersorak semarak
muli-meghanai berjumpa, bertatap muka
menari sama-sama hingga tumbuhlah jatuh cinta
bersemi di laut, kaki gunung Rajabasa
Lampung selatan, April 2019
Komentar
Posting Komentar